
CILEGON — Covid-19 dan Legionellosis masih mendominasi penambahan kasus penyakit infeksi emerging (infem) global per Minggu Epidemiologi ke-26 (M26) 2025, yaitu pada periode 22-28 Juni 2025. Indonesia menjadi salah satu negara yang melaporkan adanya penambahan kasus Legionellosis.
Mengacu pada data dari Kementerian Kesehatan RI, ada 12 jenis penyakit infem yang mengalami perkembangan dan/atau penambahan kasus hingga periode M26. Di antara keduabelas penyakit infem tersebut, yang mengalami penambahan kasus tertinggi di dunia adalah Covid-19.
Total kasus Covid-19 terkonfirmasi pada periode M24-M26 adalah 28.918 dengan kematian mencapai 217 kasus. Sedangkan total kasus Covid-19 terkonfirmasi di sepanjang 2025 hingga periode M26 adalah 2.302.655 kasus.
Per 25 Juni 2025, KP.3, KP.3.1.1, XEC, LP.8.1, NB.1.8.1, serta XGF masih menjadi Variants Under Monitoring (VUMs). Selain itu, varian yang masih menjadi Variants of Interest (VOIs) adalah JN.1.
Berdasarkan laporan Perkembangan Situasi Penyakit Infeksi Emerging M26 2025 per 5 Juli 2025, berikut ini adalah penyakit-penyakit infem global dengan perkembangan dan/atau penambahan kasus terbanyak:
- Covid-19
Penambahan kasus Covid-19 terkonfirmasi pada periode M24-M26 2025 tercatat sebanyak 28.918 dengan kematian sebanyak 217 kasus. Tiga negara dengan penambahan kasus Covid-19 terbanyak adalah Thailand (21.127 kasus), Inggris (1.680 kasus), serta Brasil (1.506 kasus). - Legionellosis
Total penambahan kasus legionellosis di dunia pada periode M23-M26 2025 mencapai 386 kasus dengan dua kasus kematian. Penambahan kasus ini berasal dari Taiwan, Hongkong, Australia, Jepang, Korea Selatan, Singapura, Spanyol, Indonesia, dan Amerika Serikat. Di sepanjang 2025 hingga periode M26, terdapat 6.173 kasus legionellosis terkonfirmasi dari 11 negara. - Oropouche: Brasil (Konfirmasi: 36 Kematian: 0 / M25-M26 2025)
Selama periode M25-M26, terdapat penambahan 36 kasus oropouche yang terkonfirmasi. Seluruh penambahan kasus ini berasal dari Brasil. Faktor risiko penyebaran oropuche adalah kontak dengan vektor pembawa virus oropouche, yaitu nyamuk Culicoides paraensis, terutama di area hutan dan perkotaan. - Listeriosis
Ada penambahan 25 kasus listeriosis terkonfirmasi selama periode M23-M26 2025. Penambahan kasus-kasus ini berasal dari Amerika Serikat, Spanyol, Australia, dan Taiwan. Faktor risiko penularan atau penyebaran listeriosis adalah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. - Meningitis Meningokokus
Selandia Baru, Amerika Serikat, Spanyol, Korea Selatan, dan Australia melaporkan penambahan 17 kasus meningitis meningokokus terkonfirmasi pada periode M24-M26 2025. Di sepanjang 2025 hingga periode M26, terdapat 840 kasus meningitis meningokokus terkonfirmasi di 23 negara. - Mpox
Penambahan kasus Mpox terkonfirmasi pada periode M26 2025 mencapai 14 kasus. Penambahan kasus ini berasal dari Ghana, Sierra Leone, Filipina, dan India. Faktor risiko penularan Mpox adalah riwayat perjalanan ke negara terjangkit dan perilaku seksual berisiko. - Demam Lassa: Nigeria
Terdapat penambahan delapan kasus demam lassa terkonfirmasi dengan dua kasus kematian pada periode M26 2025. Kasus-kasus ini dialporkan dari negara endemis demam lassa yaitu Nigeria. Faktor risiko penularan demam lassa adalah sanitasi buruk dan kontak dengan tikus Mastomys terinfeksi. - Penyakit Virus West Nile (VWN)
Selama periode M8-M26 2025, terdapat penambahan penyakit VWN terkonfirmasi sebanyak tujuh kasus. Penambahan kasus ini berasal dari India dan Amerika Serikat. Faktor risiko penyebaran penyakit VWN adalah kontak dengan nyamuk Culex dan riwayat perjalanan ke negara terjangkit. - Crimean Congo Haemorrhagic Fever (CCHF)
Pakistan dan India melaporkan enam kasus CCHF terkonfirmasi pada periode M5-M26 2025. Sedangkan di sepanjang periode 2024 hingga M26 2025, terdapat 536 kasus CCHF terkonfirmasi di enam negara. Faktor risiko penularan CCHF adalah kotnak dengan kutu Hyalomma, kontak dengan darah atau jaringan ternak yang terinfeksi ketika proses penyembelihan, serta riwayat perjalanan ke negara terjangkit. - Polio
Terdapat penambahan empat kasus polio terkonfirmasi pada periode M26 2025 dari Pakistan, Benin, Etiopia, serta Yaman. Sejak 2016 hingga saat ini, polio masih dinyatakan sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC). - Avian Influenza A (H5N1)
Kamboja mengonfirmasi penambahan kasus flu burung H5N1 sebanyak empat kasus pada periode M26 2025. Faktor risiko penularan flu burung H5N1 adalah kontak dengan unggas atau hewan ternak yang terinfeksi. - Penyakit Virus Hanta
Pada periode M24-M26 2025, ada penambahan tiga kasus penyakit virus hanta yang terkonfirmasi di dunia. Penambahan ini berasal dari Panama dan Indonesia. Faktor risiko penularan penyakit virus hanta adalah kontak dengan rodensia terinfeksi.