CILEGON — Laporan mingguan yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan RI mencatat bahwa COVID-19, Mpox (Monkeypox), serta Legionellosis masih mendominasi perkembangan penyakit infeksi emerging (infem) global hingga pekan epidemiologi ke-27 (M27) tahun 2025. Ketiga penyakit ini terus menjadi fokus pemantauan karena jumlah kasusnya yang signifikan di berbagai negara.

Disadur dari laporan mingguan Kementerian Kesehatan RI tersebut, tercatat ada penambahan 23.534 kasus baru COVID-19 di dunia dengan 193 kematian di sepanjang periode M27 2025 atau 29 Juni-5 Juli 2025. Tiga negara penyumbang terbesar penambahan kasus adalah Thailand, Malaysia, dan Inggris.

Sementara di Indonesia, penambahan kasus Covid-19 relatif rendah dengan 14 kasus baru tanpa kematian yang tersebar di tujuh provinsi. Empat provinsi dengan penambahan kasus Covid-19 terbanyak adalah Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Riau.

Mpox menjadi penyakit kedua dengan lonjakan signifikan, mencatatkan 1.153 kasus baru dan tiga kematian di 17 negara. Republik Demokratik Kongo, Uganda, dan Sierra Leone menjadi negara dengan laporan kasus terbanyak.

Di wilayah ASEAN, negara yang melaporkan adanya penambahan kasus Mpox adalah Singapura. Sedangkan di Indonesia, tidak ada laporan kasus baru selama periode M27 2025.

Legionellosis, penyakit yang disebabkan oleh bakteri Legionella, juga menunjukkan peningkatan dengan 155 kasus baru di tujuh negara, yaitu Taiwan, Hong Kong, Australia, Jepang, Singapura, Korea, dan Spanyol. Di Indonesia, tidak ada konfirmasi baru, namun lima kasus suspek sedang diperiksa.

Di samping itu, beberapa penyakit dengan kasus lebih kecil namun tetap menjadi perhatian. Penyakit-penyakit tersebut antara lain:

  1. Meningitis Meningokokus: 29 kasus baru di Moldova, Amerika Serikat, Jepang, Spanyol, dan Australia.
  2. Oropouche: 25 kasus baru di Brasil.
  3. Listeriosis: 25 kasus di Amerika Serikat dan Spanyol.
  4. Demam Lassa: 24 kasus dan 3 kematian di Nigeria.
  5. Demam Kuning: 8 kasus di Angola dan Liberia.
  6. Polio: 3 kasus baru di Pakistan, Angola, dan Chad.
  7. Crimean Congo Haemorrhagic Fever: 2 kasus di Yunani.
  8. Penyakit Virus Nipah: 2 kasus dan 1 kematian di India.
  9. Penyakit Virus Hanta: 2 kasus di Amerika Serikat.
  10. MERS-CoV: 1 kasus di Arab Saudi.

Penyakit lain seperti Avian Influenza (H5N1, H5N6, H9N2), Ebola, Marburg, dan Demam Rift Valley tercatat tanpa adanya penambahan kasus pekan ini, meskipun beberapa tetap dikategorikan sebagai penyakit dengan risiko tinggi.

Kementerian Kesehatan RI juga merilis daftar negara-negara terjangkit penyakit infem. Berikut ini adalah rangkuman singkat daftar negara-negara tersebut berdasarkan data per 30 Juni 2025:

Afrika:

  1. Polio CVDPV2 & Lingkungan Positif: Chad, Nigeria, Angola, Ethiopia, Guinea, Niger, DR Kongo
  2. Mpox (Monkeypox): DR Kongo, Nigeria, Burundi, Rwanda, Uganda, Tanzania, South Africa
  3. Demam Lassa: Nigeria, Liberia, Sierra Leone, Guinea
  4. Demam Kuning: Angola, Nigeria, Bolivia, Brasil, Kolombia, Peru
  5. Demam Rift Valley: Afrika Tengah, Mauritania, Senegal
  6. Crimean-Congo Haemorrhagic Fever: Uganda, Senegal, Pakistan, Afghanistan
  7. Meningitis Meningokokus: Burkina Faso, Mali, Chad, Ghana

Amerika:

  1. Mpox: Brasil, Argentina, Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Peru
  2. Oropouche: Brasil, Peru, Kuba, Panama
  3. Hantavirus: Argentina, Panama, Bolivia, AS
  4. West Nile Virus: AS, Kanada
  5. Listeriosis & Legionellosis: Banyak negara bagian di AS dan Kanada

Eropa:

  1. Mpox: Inggris, Jerman, Prancis, Spanyol, Italia, Austria, Belanda, Belgia
  2. West Nile Virus: Italia, Yunani, Spanyol, Rumania, Serbia, Hongaria
  3. Polio CVDPV2: Inggris, Jerman, Israel, Finlandia

Timur Tengah & Asia Selatan:

  1. Polio WPV1 & CVDPV2: Pakistan, Afghanistan, Palestina, Yaman
  2. MERS-CoV: Arab Saudi
  3. COVID-19 (peningkatan kasus): Arab Saudi, India, Bangladesh, Thailand, Australia
  4. Asia Tenggara & Pasifik Barat:
  5. Avian Influenza (H5N1, H5N6, H9N2): Kamboja, China, Bangladesh, India, Jepang, Vietnam
  6. Mpox: Thailand, Malaysia, Australia, Jepang
  7. Legionellosis & Meningitis: Australia, Jepang

Kementerian Kesehatan RI mengingatkan pentingnya kewaspadaan, terutama dalam pencegahan berbasis perilaku hidup bersih dan sehat, serta menghindari faktor risiko seperti kontak dengan hewan terinfeksi, perjalanan ke negara terjangkit, dan rendahnya cakupan imunisasi. Peningkatan kasus di beberapa wilayah menjadi sinyal bagi semua pihak untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan penerapan protokol kesehatan.

YouTube148
YouTube
Instagram1.44k
Tiktok77